menuuuuuuuuuuuu

Thursday, December 26, 2013

Ternyata ,,Ada Komunitas Yahudi Di Indonesia

Wawancara Tempo dengan Ketua Komunitas Yahudi di Indonesia - See more at: http://indonesia-web.blogspot.com/2013/08/wawancara-tempo-dengan-ketua-komunitas.html#sthash.GR5qmHP9.dpuf


Jangan pernah membayangkan wajah-wajah keturunan Yahudi itu seperti orang-orang Israel. Paras mereka seperti orang Indonesia kebanyakan. Bahkan logatnya pun ada yang Jawa dan Manado.

Setidaknya gambaran itu tampak saat Tempo bertemu Benjamin Verbrugge, Yokhanan Eliahu, dan Yobbi Ensel di kediaman seorang keturunan Yahudi di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2011. Ada satu orang lagi, perempuan asli Batak, Marlina Rosdiana Van der Stoop, yang memeluk agama Yahudi setelah menikah dengan warga Belanda keturunan Yahudi.

Mereka ini tergabung dalam sebuah organisasi keturunan Yahudi bernama the United Indonesian Jewish Community (UIJC). Organisasi ini sudah dibentuk sejak 2009, tapi baru diresmikan Oktober tahun lalu. UIJC ini dipimpin oleh Benjamin Verbrugge.

“Kami ingin merangkul semua keturunan Yahudi dari berbagai aliran untuk kembali ke akar,” kata Benjamin Verbrugge. Kami tidak mempermasalahkan apakah mereka mau kembali ke agama Yahudi atau tidak. “Kami sangat mencintai orang-orang sedarah karena mereka adalah keluarga kami, turunan dari bapak leluhur kami, Abrahm, Ishak, dan Yaakov."

Berikut penuturan Verbrugge kepada Faisal Assegaf:

Kapan organisasi ini dibentuk?
Sebenarnya sudah diatur dari 2009 tapi baru bisa diresmikan pada 23 Oktober 2010. Keberadaan komunitas Yahudi ini sudah ada sejak 2003.

Apa maksud pendirian organisasi ini?
Sebagai orang Yahudi harus menjaga tiga hal: (1) Tuhan yang benar, Tuhan yang hidup, yakni Hashem (Tuhannya bangsa Israel). Hashem mengharapkan umat pilihannya bisa menjadi berkat untuk seluruh dunia. Kami tidak menyesal tercerai-berai di seluruh dunia karena kami harus menjadi berkat bagi siapa saja. (2) Torah. Makin kami pelajari kami tahu menjadi Yahudi itu bukan sebuah kebanggaan, tapi membagi hidup kepada tiap agama, bangsa yang mau menerima kami. (3) Saudara. Kami harus mencintai saudara sedarah, seagama.

Di mana kantor pusat organisasi ini?

Kami nggak perlu kantor pusat. Kantor pusat kami ada di surga.

Berapa anggotanya?
Saat dibentuk pertama kali terdata 99 orang dewasa, tapi sekarang mulai berkembang. Kita tahu turunan Yahudi di Indonesia mendekati 2.000 orang. Yang sudah terdeteksi 500-an, tapi yang sudah bergabung dan mau berdoa sesuai dengan akarnya ada 250 orang.

Di daerah mana paling banyak komunitas Yahudi?
Saya rasa agak seimbang, tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan ada di Padang dan Aceh. Manado mempunyai potensi sampai 800 orang dan di Jakarta saya perkirakan lebih dari 200 orang.

Ada berapa sinagog?
Secara resmi hanya ada sinagog Beit Hashem di Surabaya dan itu sudah ditutup oleh pihak tertentu. Sebenarnya komunitas Yahudi itu idealnya harus memiliki sinagog. Tapi kami punya satu pandangan. Seorang ayah dalam satu keluarga adalah rabbi. Ternyata orang Yahudi bisa berdoa langsung kepada Hashem (Tuhan) tanpa harus bergantung pada sinagog atau rabbi. Jadi rumah itu adalah sinagog buat mereka.

Bagaimana dengan sinagog di Manado?
Marlina Van der Stoop mendonasikan satu sinagog untuk komunitas Yahudi seluruh Indonesia, khususnya di Manado. Tapi rupanya berjalan berbeda. Saya tidak bisa mengomentari hal itu.

Apa nama sinagog di Manado?
Dulu namanya Bait Hashem, sudah lengkap dengan akta notaris. Kemudian nama itu diubah menjadi sinagog O’Hel Yaakov. Saya tidak mau banyak komentar dan kami tidak melihat komunitas Yahudi di situ tidak begitu bertambah. Ada satu grup lagi di Manado. Mereka ini turunan Yahudi Sephardic. Mereka ini turunan keempat, lima, bahkan keenam. Nama mereka sudah diubah ke nama lokal. Kelompok ini termasuk cabang Yudaisme Liberal, dipimpin oleh Yobbi Ensel. Ia memimpin 30 orang dewasa.

Jadi siapa Yaakov Baruch, apakah ia turunan Yahudi palsu?
Saya tidak bisa ngomong begitu karena tiap orang mempunyai misi masing-masing. Saya pernah berdiskusi dengan beliau dan kami memiliki sedikit perbedaan dalam visi dan misi. Karena itu, saya menghormati dia, dia menghormati misi kami. Dia bilang berafiliasi dengan Yahudi tradisional.

Bagaimana Anda bisa memastikan seseorang itu berdarah Yahudi atau bukan?
Ciri-ciri orang Yahudi bisa berkumpul adalah darah mereka itu membuat mereka gelisah dan bertanya-tanya, kok perasaan Ibrani dalam diri saya. Mereka langsung mencari silsilah keluarga mereka dan menemukan ada yang keturunan Yahudi dari garis ibu, garis bapak. Kami tidak bisa memaksa mereka kembali ke akar (agama Yahudi).

Apakah yang diakui dari garis turunan ibu?
Ada dua pandangan. Yahudi orthodoks mengakui garis keturunan ibu dan bapak, maksudnya bapak yang memiliki ibu keturunan Yahudi. Tapi Yudaisme bukan hanya orthodoks, tapi ada aliran lebih modern. Reformasi humanistik mengakui keturunan dari garis bapak.

Dari mana saja keturunan Yahudi Indonesia berasal?
Ada Yahudi Ashkenzai (dari Eropa) dan Yahudi Sephardic (Timur Tengah).

Apakah Anda sudah berani terbuka kepada tetangga bahwa Anda keturunan Yahudi?
Kami ingin berdampak dan bukan ingin terkenal. Rabbi kami yang agung (kami tidak bisa sebutkan namanya) mengajarkan kalau kami melakukan sesuatu biar kami dan Hashem yang tahu. Orang lain tidak perlu tahu. Kalau perlu nama kami tidak usah disebut.

Berapa rabbi yang menjadi mentor dalam organisasi ini?
Kami punya lebih dari enam rabbi, mulai dari aliran tradisional, liberal, humanistik, sampai sekuler (tertawa). Kami hanya bekerja sama dengan rabbi yang mengajarkan dua hal, yaitu kami bisa memperbaiki dunia dan membawa orang yang akan memberi berkat yang baru.

Apakah nantinya Anda ingin Yahudi diakui sebagai agama resmi di Indonesia?

Tuhan akan kasih tahu kami kapan kami harus lakukan itu.

Apakah organisasi Anda masuk dalam jaringan organisasi Yahudi internasional?
Kami tidak bisa mengungkapkan soal itu. Yang pasti kami datang bukan untuk merusak. Tuhan kami adalah Tuhan yang hidup. Tuhan kami mau semua bangsa datang kepada-Nya dan selamat.

Organisasi ini dapat sokongan dana dari mana?
Sementara ini swadaya. Tuhan kami mengajarkan kami bukan pengemis. Kalau mereka mau datang memberikan silakan.

- See more at: http://indonesia-web.blogspot.com/2013/08/wawancara-tempo-dengan-ketua-komunitas.html#sthash.GR5qmHP9.dpuf

Sumber: http://indonesia-web.blogspot.com/2013/08/wawancara-tempo-dengan-ketua-komunitas.html

No comments:

Post a Comment