Tiba-tiba bencana banjir menjadi populer di
awal tahun 2014 ini, gimana tidak , , !!!. Dalam waktu kurang dari satu bulan,
hampir seluruh wilayah indonesia mengalami musibah Banjir. Tidak terkecuali
Juwana, Kota kecil yang terletak di kabupaten pati jawa tengah ini, Hampir
seluruh wilayah kecamatan dan kota, mendapat luberan air dari sungai
silugonggo, yang bermuara membelah wilayah juwana. Ribuan warga terpaksa harus
mengungsi di karenakan banjir yang terus meninggi dan menenggelamkan rumah
mereka L. Banyak warga yang tidak menyangka kalau
banjir awal tahun 2014 separah ini, hingga menggenangi jalan-jalan kota yang
sebelumnya belum pernah terkena banjir. Warga pun mulai mengeluhkan kelanggkaan
bahan makanan, karena sebagian besar toko-toko yang menyediakan sembako tutup,
di karenakan banjir yang terus meninggi. Di tambah juga hujan yang sering kali
turun di wilayah juwana. Desa yang parah terkena bencana banjir adalah desa Bajomulyo,dongpancing,tluah,jepuro,kauman,bendar,bumirejo,doropayung.
Ribuan hektar tambak dan sawah, juga ikut
tenggelam dalam musibah banjir ini. Banyak petani yang mengalami kerugian
hingga ratusan juta rupiah. Untuk meminimalisir kerugian yang besar, banyak
para betani tambak yang memanen ikan/udang mereka,walaupun belum memasuki usia
panen. Hal ini berimbas pada menurunnya harga ikan dan udang di pasar ikan
juwana. Sementara itu di Tempat Pelelangan Ikan juwana , belum bisa di gunakan.
Karena banjir air masih menggenangi tempat tersebut.
Tidak seperti Banjir tahun 2007 kemren, Banjir kali ini di
rasa sangatlah besar, hingga membuat sebagian besar akses jalur pantura tidak
dapat di lalui lagi. Hal ini berakibat pada naiknya barang-barang kebutuhan
pokok masyarakat. Sementara itu, truk-truk ekxpedisi berukuran sedang maupun
besar yang nekat menerjang banjir harus extra hati-hati, karena arus yang deras
dan banyak jalan berlubang yang tidak terlihat. Hal ini sangant merugikan para
supir truk maupun angkutan umum yang melintasi jalan tersebut.Selain
memperlukan waktu tempuh yang lama, uang makan mereka juga sudah mulai menipis
karena kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan pantura Juwana-Rembang. Untuk
mengurangi kemacetan yang terjadi di pantura, truk-truk ekspedisi yang ke arah
barat di alihkan ke jalur selatan.
Berdasarkan iformasi dari Pusat Layanan Dan
Informasi Pati , Ribuan nasi bungkus,obat-obatan,roti,selimut,Dll juga sudah di
serahkan ke pada relawan, untuk di salurkan ke tempat-tempat pengungsian yang
ada di kecamatan juwana.
Banjir juga sempat mengakibatkan sebuah truk yang melewati jalur pantura terguling,karena roda truk terperosok ke pinggir jalan yang tergerus arus air.
Semoga kejadian ini, tidak akan pernah terjadi lagi . Aminn